Tuesday, November 18, 2014

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Syukur

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Syukur atau Bersyukur
Assalamu’alaikum wr. wb
Syukur artinya berterima kasih kepada allah atas segala nikmat-NYA yang telah diberikan kepada kita. Ada beberapa cara  bersyukur, diantaranya yang paling utama adalah dengan bertaqwa kepada allah, menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Segala anggota tubuh kita gunakan pada hal kebaikan di jalan yang diridhoi oleh Allah SWT., itulah yang dinamakan dengan bersyukur atas nikmat allah.
Bibir atau di dalam hati kita mengucapkan Alhamdulillah , itu juga merupakan salah satu cara kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Disaat ada orang yang memuji kita, maka ucapkanlah Alhamdulillah, dikala ada orang yang bilang bahwa wajah kita ganteng, maka ucapkanlah Alhamdulillah, disaat ada orang yang bilang bahwa wajah kita cantik untuk kaum hawa, maka ucapkanlah Alhamdulillah,  disaat ada orang yang bilang bahwa diri kita ini pintar, maka ucapkanlah Alhamdulillah, disaat kita mendapatkan nikmat dari Allah SWT., maka ucapkanlah Alhamdulillah, saat diri kita ada yang memuji, maka ucapkanlah Alhamdulillah, kembalikanlah pujian itu kepada Allah SWT, karena segala puji hanyalah milik Allah SWT., kita tidak pantas untuk di puji, hanyalah Allah yang berhak dan pantas untuk dipuji.
Hadirin yang terhormat,
Wajah kita yang ganteng ini hanyalah milik Allah SWT. Dan akan kembali lagi kepada pemiliknya yaituAllah SWT. Wajah cantik yang kita miliki hanyalah milik Allah SWT. Dan suatu waktu nanti akan kembali lagi kepada pemiliknya yaitu allah swt. Mobil mewah, motor kita yang sangat keren, dan rumah yang sangat megah , harta kekayaan kita ini hanyalah milik Allah., suatu waktu allah akan mengambil mencabut kembali harta dan kekayaan yang kita miliki. Kita mati tidak akan membawa harta, tetapi kita mati akan membawa amal kebaikan, harta yang kita miliki hanyalah titipan dari allah semata, Allah akan mengambil kembali apapun hal yang kita miliki.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7, yang artinya

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

”Dan apabila kamu bersyukur atas nikmatKu, maka aku akan menambah nikmat kepadamu, namun apabila kamu mengingkari nikmatKu, maka adzabKu sangat pedih (Q.S. Ibrahim:7)”
Maka dari itu, kita harus banyak bersyukur kepada allah swt. Apabila kita banyak bersyukur kepada Allah SWT, niscaya Allah akan menambah nikmat kepada kita, namun apabila sebaliknya kita mengingkari nikmat Allah, tidak mensyukuri nikmat Allah alias kuffur, maka tunggulah adzab dari Allah SWT. Akan menghampiri kita. Naudzubillahimin dzalik.
Mungkin, cukup sekian yang bias saya sampaikan pada kesempatan kali ini, mohon maaf atas kesalahan dan kekurangannya. Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sunday, November 9, 2014

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Ikhlas

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Ikhlas Dalam Beramal
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr. wb.
Hadirin rahomakumullah,
Ikhlas adalah perasaan di dalam hati yang tulus dan tidak mengharapkan imbalan apapun dari orang lain. Dalam melakukan segala amal dan perbuatan, hal paling utama yang harus ada adalah perasaan ikhlas di dalam hati. Rasulullah saw. Bersabda “ikhlas itu adalah ruhnya segala amal perbuatan”. Jadi, apabila kita melakukan perbuatan dengan didasari rasa ikhlas , maka insya allah kita akan memetik hasilnya di alam akhirat nanti, namun apabila sebaliknya kita melakukan amal perbuatan atau suatu pekerjaan tanpa didasari dengan rasa ikhlas, maka tiada lain nilainya hasil pekerjaan itu adalah nol atau tidak mendapat balasan sedikitpun dari allah swt.
Pasha, seorang vocalis band ungu telah bernyanyi dalam albumnya
“sesungguhnya, manusia tak kan bisa meniknati surga
 Tanpa ikhlas di hatinya
sesungguhnya, manusia tak kan bias menyentuh nikmatnya
tanpa tulus di hatinya”
Udah lah nyanyi nya , takut hadirin terlena. Hehe
Dari untaian syair tersebut, sudah jelas bahwa kita, manusia, tidak akan bias menikmati indahnya surga tanpa ada rasa ikhlas di dalam hatinya ketika mengerjakan suatu pekerjaan.
Bila kita melakukan amal atau pekerjaan tanpa didasari dengan rasa ikhlas di dalam hati kita maka kita tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun dari allah swt. Dan apabila kita tidak mendapatkan pahala dari allah, maka otomatis kita tidak akan bisa menyentuh dan merasakan nikmatnya surga.
“sesungguhnya manusia tak kan bisa menyentuh nikmatnya tanpa tulus di hatinya”
Jelaslah, apabila kita melakukan pekerjaan tanpa didasari dengan rasa tulus di dalam hati, maka kita tidak akan menyentuh nikmat allah swt. Yaitu nikmatnya surga.
Jadi inti dari perkataan-perkataan saya tadi yaitu kita harus ikhlas dalam mengerjakan amal apapun, karena ikhlas merupakan kunci diterimanya segala amal dan perbuatan yang kita lakukan.
Hadirin yang terhormat,
Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan pada saat ini, semoga ada manfaatnya bagi saya khususnya, umumnya bagi semuanya yang mendengarkan. Dan saya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila ada kesalahan dan kekurangan di dalam ucapan. Billahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum wr.wb.

Friday, October 31, 2014

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Kematian

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Kematian
Keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan dirinya selalu berada dalam mode menunggu menghadapi kematian. Mereka memandang kematian sebagai suatu keniscayaan. Tidak seperti orang kafir yang selalu saja berusaha untuk menghindari kematian. Orang beriman sangat dipengaruhi oleh pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang bersabda:

“Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan, yakni kematian.” (HR Tirmidzi 2229)

Sedangkan sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu pernah berkata: “Bila manusia meninggal dunia, maka pada saat itulah ia bangun dari tidurnya.” Subhanallah...! Berarti beliau ingin mengatakan bahwa manusia yang menemui ajalnya adalah manusia yang justru baru mulai menjalani kehidupan sebenarnya, sedangkan kita yang masih hidup di dunia ini justru masih ”belum bangun”. Sungguh, ucapan ini sangat sejalan dengan firman Allah ta’aala:
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut 64)

Pantas bilamana Ali radhiyallahu ’anhu pula yang berkata: “Dunia pergi menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya
penghisaban, tidak ada amal.”

Bagaimanakah kematian orang beriman? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:

“Orang beriman meninggal dengan kening penuh keringat.” (HR Ahmad 21886)

Penulis produktif Aidh Al-Qarni menulis: ”Saya menyeru setiap orang tua agar mengingat kematian. Sadar bahwa dirinya sudah mendekat maut serta tidak mungkin bisa lari darinya. Jadi, siapkan diri untuk menemui Allah. Karena itu, sudah sepantasnya ia menjauhi akhir kehidupan yang jelek dan memperbanyak amal kebaikan sehingga dapat berjumpa dengan Allah ta’aala dalam keadaan diridhai.”

Ambillah keteladanan dari kematian Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Ia ditikam oleh Abu Lu’luah saat sedang mengimami sholat subuh. Umarpun jatuh tersungkur bersimbah darah. Dalam keadaan seperti itu ia tidak ingat isteri, anak, harta, keluarga, sanak saudara atau kekuasaannya. Yang ia ingat hanyalah ”Laa ilaha illallah Muhammad rasulullah, hasbiyallah wa ni’mal wakil.” Setelah itu ia bertanya kepada sahabatnya: ”Siapakah yang telah menikamku?”
”Kau ditikam oleh Abu Lu’luah Al-Majusi.”
Umar radhiyallahu ’anhu lalu berkata: ”Segala puji bagi Allah ta’aala yang membuatku terbunuh di tangan orang yang tidak pernah bersujud kepada-Nya walau hanya sekali.” Umar-pun mati syahid.

Ketika Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menghadapi sakaratul maut beliau mengambil secarik kain dan menaruhnya di wajah beliau karena parahnya kondisi yang beliau hadapi. Lalu beliau berdoa:

“Laa ilaha illallah… Laa ilaha illallah… Laa ilaha illalla. Sungguh kematian itu sangat pedih. Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut. Ya Allah, ringankanlah sakratul maut itu buatku.” (HR Bukhary-Muslim)
Aisyah radhiyallahu ’anha menuturkan: “Demi Allah, beliau mencelupkan kain itu ke air lalu meletakkannya di atas wajah beliau seraya berdoa:

”Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut.”

Saudaraku, marilah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja. Kematian yang sungguh mengandung kepedihan bagi setiap manusia yang mengalaminya. Hingga kekasih Allah ta’aala saja, yakni Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam berdoa agar Allah ta’aala ringankan bagi dirinya sakaratul maut. Tidak ada seorangpun yang tidak bakal merasakan kepedihan sakratul maut.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran 185)

Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat. Sebab begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun 99-100)

Seandainya kamu semua berada di rumahmu, pastilah orang-orang yang telah ditetapkan untuk mati keluar ke tempat mereka terbunuh (QS Ali Imran 3; 154)

Kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian.

Kematian adalah sebuah tahapan dari kehidupan yang kejadiannya bersifat pasti. Ia akan datang menjemput tanpa dapat dihindari. Kehadirannya sering menimbulkan ketakutan pada awalnya dan senantiasa melahirkan kesedihan pada akhirnya.

Bahkan, kesedihan yang berkepanjangan dan berlarut-larut. Kematianlah yang membuat seluruh kenikmatan dan kebahagiaan terputuskan yang kemudian diganti oleh penderitaan dalam kehidupan dunia.

Kematian pula yang membuat hubungan antara orang-orang yang dicintai dan yang mencintai terpisahkan. Karena kematian, seseorang harus meninggalkan harta benda yang begitu dicintai, begitu dibanggakan dan begitu diagungkan dan sejumlah harta benda yang diklaim adalah miliknya sendiri.

Alhaakumut takaatsuru hattaa zurtumul maqabir; bermegah-megahan telah melalaikan kalian hingga kalian sampai di alam kubur ( Q.S. At-Takatsur, 102:1-2)

Wednesday, October 29, 2014

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Kesombongan

Contoh Naskah Ceramah | Dakwah Singkat Tema Kesombongan
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs. Luqman  ayat 18).

Dari ayat tersebut diatas Allah melarang manusia berbuat sombong dan angkuh serta membangga-banggakan diri. Ketiga perbuatan tercela itu akan terjadi disaat manusia berinteraksi atas sesamanya yang didasari sesuatu keberhasilan atau melebihi pada dirinya baik berupa kecantikan, ketampanan, keilmuan (title kesarjanaan), popularitas, jabatan, harta, dan banyaknya pengikut. Tentunya mau tidak mau manusia tidak akan terlepas dari hidup bermasyarakat maka dengan adanya ilmu agamalah manusia akan menjadi makhluk sempurna yang tidak didasari oleh akal dan hawaa nafsunya belaka. Artinya jika manusia tidak memakai kerangka kehidupannya dengan agama sebagai pedoman maka sudah dipastikan pegangannnya adalah akal dan hawa nafsunya sedangkan kita ketahui bahwa kemampuan akal terbatas dan hawa nafsu pasti menjurus kepada keburukan.

Perlulah diketahui apa kriteria “Sombong” menurut agama Dari Abdullah bin Mas’ud menerangkan bahwa Rosulullah bersabda “Ada seorang berkata, “ sesungguhnya orang itu suka berpakaian yang bagus-bagus dan sandal yang bagus pula, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah, suka keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia. (HR Muslim). Dari hadis diatas dapatlah disimpulkan bahwa banyaknya masyarakat sangat awam tentang kriteria kesombongan bahkan karena terbatasnya ilmu agama pelanggaran demi pelanggaran diinfestasikan selama ini menjadi sebuah dosa. Bagaimana sebuah kebenaran yang selalu kalah jika berhadapan dengan kekuasaan karena mungkin jabatannya, hartanya, popularitasnya maupun banyaknya pengikut serta asas kepentingan pribadi dan golongan. Sehingga boleh jadi kebenaran sudah miliknya kekuasaan yang akan menghasilkan produk kesombongan dan diperparah dengan membenarkan kebenaran yang salah sehingga sudah sangat miskin arti dari sebuah kebenaran yang pasti akan menjurus kepada kesombongan. Kesombongan pulahlah yang dilakukan Iblis la’natullah (Ana’ hoirumminhu kholaqtaniiminnar wakholaqtahu mintiin) Iblis berkata:
"Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."…..(Qs. Shaad [38] : 76) Hal ini pulalah sering dilakukan makhluk yang namanya manusia sering berkata dalam hati maupun lisan dengan mengatakan “saya lebih baik dari dia” tentunya tidak lain samalah dengan Iblis.

Larangan perbuatan sombong bukan dilahirkan oleh manusia akan tetapi memang aturan yang agama tetapkan, tentunya manusia sekarang bertanya Mengapa manusia tidak boleh berbuat sombong? Coba kita jawab melalui kacamata agama yaitu :
Pertama, Kemuliaan dan kebesaran adalah hal yang sangatlah esensial didambakan semua orang, kemuliaan dan kebesaran ini pulalah yang sangat diupayakan dan diusahakan dengan mengorbankan waktu dan jiwa sehingga diperolehlah assesoris dunia (jabatan, harta, popularitas, pengikut). Sangatlah agama tidak melarang memperoleh assesoris dunia selama itu tidak melanggar aturan agama dalam meraihnya dan sebagai upaya untuk modal mendekatkan diri kepada Allah inilah indikator seorang muslim. Agar kita tidak melahirkan kesombongan dalam mengupayakan assesoris dunia maka perlulah kita ketahui akibat dari kesombongan itu yaitu dari Abu Hurrairah ra berkata Rosulullah SAW bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman.”Kemulian adalah pakaianKu dan kebesaran adalah adalah selendangKu, maka barangsiapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya maka Aku pasti menyiksanya (HR Muslim).
Kedua, Kita hidup didunia hanya mengupayakan bagaimana caranya dengan apa yang kita upayakan dan menghasilkan assesoris dunia yang maksimal (orang kaya) maupun minimalis (pas-pasan) atau minus (menjadi orang miskin) hanyalah untuk memperoleh surganya Allah, jika kita melakukan kesombongan tentunya konsukwensinya adalah tidak akan masuk surganya Allah dengan hadisnya dari Abdullah bin Mas’ud ra menerangkan bahwa rosulullah SAW bersabda tidak akan masuk surga yang didalam hatinya terdapat sifat sombong (HR. Muslim).
Demikianlah kesombongan yang sudah dilahirkan oleh kita selama ini hanya dapat dikoreksi dengan ilmu agama (Bab Kesombongan) yang hanya diperoleh dengan belajar (Ta’lim) dan bertaubat dengan mengakui dan menyakini kesombongan selama ini dan tidak berbuat kesombongan lagi yang diiringi dengan banyak melakukan kebaikan-kebaikan, karena kebaikan dapat menutup keburukan. Tentunya kebaikan yang didasari atas dalil-dalil agama bukan kebaikan atas dasar akal dan hawa nafsunya disinilah perlunya belajar (Ta’lim).

Thursday, October 2, 2014

Contoh Makalah Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau



Contoh Makalah Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau – Hallo guys dalam kesempatan ini saya ingin berbagi tentang Contoh Makalah Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang, dengan tersusun nya makalah ini mudah-mudahan kita bisa mengetahui proses pertumbuhan kacang hijau. Berikut ini Makalah yang telah tersusun di bawah ini. Semoga bermanfaat.


MAKALAH
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau




Disusun Oleh :
Andres Septian









SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN CIJANGKAR



KATA PENGANTAR
    

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantisa tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami pada khususnya dan reka-rekan,pada,umumnya.,Amin.


                                                          Ciawi, 5 September 2013

                                                                   Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                      
DAFTAR ISI                                                                                   
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
A.    Latar belakang                                                                                         
B.     Rumusan masalah                                                                                    
C.     Tujuan                                                                                                      
D.    Hipotesis                                                                                                  

BAB II LANDASAN TEORI                                                                                              
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan                                         
B.     Macam-macam Perkecambahan                                                               
C.     Proses Perkecambahan                                                                             
D.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan                                    

BAB III METODE PENELITIAN                                                                          
A.    Variabel                                                                                                    
B.     Alat dan Bahan                                                                                        
C.     Langkah-langkah                                                                                     

BAB IV PENUTUP                                                                                                  
A.    Kesimpulan                                                                                              
B.     Saran                                                                                                        



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      
              Tumbuhan  merupakan  makhluk  hidup  yang  berperan  sebagai  produsen  di  muka  bumi  ini. Dalam  ekosistem  terdapat  dua  macam  komponen  yang  saling ketergantungan, yaitu  komponen  biotik dan komponen abiotik . komponen  biotik  terdiri dari  tumbuhan,  hewan,  dan  manusia. Sedangkan  komponen  abiotik  antara  lain  :  udara,    gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara  komponen  biotik  dan  abiotik  saling  mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil  fotosintesis  dibutuhkan oleh makhluk  hidup  lainnya. Oleh  karena  itu, saya mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari  terhadap  pertumbuhan  kacang  hijau.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa  ada  pengaruh  cahaya  terhadap  pertumbuhan  kacang  hijau ?
2.      Apa ada perbedaan antara tumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan tumbuhan  kacang  hijau  di  tempat  terang ?  Mengapa ?

C.    Tujuan

Mengetahui apa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.

D.    Hipotesis

Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Perbedaan kacang hijau di tempat gelap dengan kacang hijau di tempat terang terdapat pada ukuran tumbuhan, struktur batang , dll.



BAB II
LANDASAN TEORI



A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan
Pertumbuhan adalah  proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut :
1.      Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem  di titik tumbuh primer dan sekunder.
2.      Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel
Perkecambahan adalah munculnya platula (tanaman kecil dari dalam biji).
B.     Macam-macam Perkecambahan
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
ü        Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).
ü        Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum)
C. Proses Perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karenasel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
        1.      Faktor Luar
a.                   Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
b.                  Kelembaban.
c.                   Suhu  di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
d.                  Cahaya mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.

2.       Faktor Dalam
.
A. Faktor Gen
Gen  berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun kedua tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama, teetapi jika tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.

B.  Hormon.
a.
Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
- membantu perkecambahan
- dominasi apical
b.
Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.


Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
c.
Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
d.
Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
e.
Asam absiat
Asam absisat berfungsssi untuk menghambat proses perumbuhan batang (bersifat inhibitor) dan merangsang dan merangsang dormansi biji. Hal yang demikian dapat menguntungkan tumbuhan yang hidup di wilayah empat musim. Pada musim dingin, tumbuhan akan terlindung dari kerusakan fisik akibat pengaruh suhui yang rendah.
f.
Florigen
g.
Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- Rhizokalin
- Kaulokali
- Filokalin
- Antokalin
h.
Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka





BAB III
METODE PENELITIAN



A.                Variabel
a.                   Variabel bebas    : Cahaya
b.                  Variabel terrikat  : Pertumbuhan
c.                   Variabel kontrol  : Tanah dan jenis kacang



B.     Alat dan Bahan
I.                    2 Buah wadah/toples yang sama besar
II.                 10 Biji kacang hijau
III.               Tanah
IV.              Penggaris
V.                 Air
VI.              Cahaya Matahari


B.                 Langkah-langkah

1. Menentukan variabel-variabel :
a. Variabel bebas         :           Hari dan Intensitas Cahaya
b. Variabel Terikat       :           Tinggi tanaman, warna daun, kekokohan Akar
c. Variabel kontrol         :            Tanah dan jenis kacang

2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Isi 2 toples yang sama besar dengan tanah dengan kapasitas yang sama pula.
4. Masukan 10 kacang hijau ke masing-masing toples.
5. Beri tanda pada masing-masing toples. Toples I “Terang” , toples II  “Gelap”.
6. Letakan Toples bertanda terang ke tempat yang terang, dan toples yang bertanda gelap ke tempat yang gelap.
7. Siram dengan air secukupnya pada masing-masing tanaman dengan takaran yang sama.
8. Ukur setiap hari pertambahan tinggi masing-masing tanaman dengan menggunakan penggaris dan amati setiap hari sifat tanaman dilihat dari kekokohannya atau pun warna daun.





BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata – rata kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.

B. Saran
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid. Serta, pada saat melakukan percobaan amatilah percobaan dengan teliti dan siapkan tabel khusus untuk mencatan hasil penelitian.